Kamis, 09 Juni 2011

Hakekat Shirothol Mustaqim

Shirothol mustaqim adalah suatu jalan yang lurus, yaitu jalan untuk
mencapai kasyaf atau terbukannya rahasia yang ghaib. Seperti yang
terdapat dalam nas Al-Qur'an dan hadist yang mengandung arti tarekat,
suluk, shiroth, dan sabil yang semuanya itu mengandung arti yang sama,
yaitu menunjukkan jalan ke Allah.Dalam sebuah hadist, Rasulullah saw. bersabda, hadist ini dari
Sayyidina Ali r.a. Aku berkata kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah,
manakah jalan yang sedekat-dekatnya kepada Allah, semudah-mudahnya
atas hamba Allah dan semulia-mulianya disisi Allah ?" Sabda Rasulullah
saw, "Ya Ali, sangat penting atas kamu berkekalan atau senantiasa
berzikrullah". Berkata Ali, "Ya Rasulullah, kebanyakan orang telah
berzikir kepada Allah", Rasulullah menjawab, "Ya Ali, tidak akan
terjadi kiamat apabila tidak ada yang tinggal lagi di muka bumi ini,
orang-orang yang mengucapkan Allah.... Allah."
Kemudian Sayyidina Ali berkata kepada Rasulullah, "Bagaimana caranya
aku berzikir itu, ya Rasulullah?" jawab Rasulullah: "Coba pejamkan
kedua matamu dan dengarkan dari saya ucapan tiga kali, kemudian
ucapkanlah olehmu wahai Ali, seperti ucapanku itu dan aku akan
dengarkan suaramu".
Ketika itu Rasulullah saw mengucapkan La Ilaha Illallah tiga kali,
sedangkan kedua matanya terpejam. Kemudian Ali pun mengucapkan kalimah
La Ilaha Illallah tiga kali, seperti yang diucapkan oleh Rasulullah
saw.
Kemudian Sayyidina Ali mengajarkan pula kepada Hasan Basri, Hasan
Basri mengajarkan kepada Al Habibi Al Ajay, dari Al Habib itu
diajarkan pula kepada Daud Athay, Daud Athay mengajarkan kepada Al
Ma'ruf Al Karkhi dari Al Ma'ruf Al Karkhi kepada As Suraa, dari As
Suura kepada Syekh Juned. Kemudian timbullah menjadi pelajaran dan
pendidikan yang sekarang dinamakan Tharekat Ahli Tasawuf.
Orang-orang yang berjalan ke jalan Allah menyebut kalimah La Ilaha
Illallah harus disertakan tasdiq, yang diantar oleh hati nurani ke
hadirat Allah.

Do'a Nurbuwah dan Faedahnya

"Bismillaahir rohmaanir rohiim. Allahumma dhisshulthanil adziim. Wa dzil
mannil qadim wa dzil wajhil kariim wa waliyyil kalimaatit tammaati wad
da'awaati mustajaabati 'aaqilil hasani wal husaini min anfusil haqqi 'ainil
qudrati wannaazhirinna wa 'ainil insi wal jinni wa in yakadul ladzinna
kafaruu la yuzliquunaka bi-abshaarihim lamma sami'udz dzikra wa yaquuluuna
innahu lamajnuun wa maa huwa illa dzikrul lil 'aalamiin wa mustajaabu
luqmanil hakiimi wa waritsa sulaimaanu daawuda 'alaihis salaamu al waduudu
dzul 'arsyil majiid thawwil 'umrii wa shahhih ajsadii waqdli haajatii
waktsir amwaalii wa aulaadii wa habbib linnaasi ajma'in. Watabaa 'adil
'adaa wata kullahaa min banii aadama 'alaihis salaamu man kaana hayya wa
yahiqqal baathilu innal baathila kaana zahuuqaa. Wa nunazzilu minal
qur'aani maa huwa syifaa-uw wa rahmatul lil mu'miniina. Subhaana rabbika
rabbil 'izzati 'ammmaa yashifuuna wa salaamun 'alal murshaliina wal hamdu
lillahi rabbil 'aalamiin."
TERJEMAHAN MELAYU
"Ya Allah robb yang memiliki kekuatan yang agung, yang memiliki kemauan
yang abadi dan yang memiliki wajah yang mulia dan sebagai pelindung
kalimat-kalimat-nya serta pengabul do'a-do'a, kecerdasan hasan dan husein
dari jiwa yang benar, pelindung indra mereka yang melihat serta indra jin
dan manusia. Dan ketika orang-orang kafir akan menggelincirkan kamu dengan
penglihatan sihir mereka tatkala mereka mendengar peringatan lalu mereka
berkata-kata, sesungguhnya ia adalah gila. Tiadalah itu semua melainkan
sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do'a luqmanul
hakim dan mewariskan sulaiman bin daud a.s. Ya allah robb yang maha penuh
kasih, ya allah, ya allah, ya allah robb yang memiliki singgasana yang
agung, yang dapat berbuat apa yang diinginkan, maka panjangkanlah umurku
dan sehatkanlah tubuhku, perkenankanlah hajatku, limpahkanlah hartaku dan
anak-anakku, dan berikanlah rasa cinta semua manusia kepadaku, jauhkanlah
permusuhan dan pertentangan dari diriku dari semua anak cucu adam a.s.
Allah yang hidup dan perkataan itu benar atas orang-orang kafir. Dan
katakanlah telah datang yang haq dan telah sirnalah yang bathil karena
sesungguhnya yang bathil itu pasti akan sirna. Dan kami telah menurunkan
al-qur'an itu sebagai penyembuh dan rahmat untuk orang-orang yang beriman.
Dan orang-orang yang dhalim itu tidaklah mendapat sesuatu di dunia ini
melainkan kerugian "
Doa Nur Nubuwah Sngat banyak faedahnya, di antarnya :
Rasulullah SAW bersabda, setelah shalat subuh duduk di mesjid bersama para
sahabat, datanglah Malaikat Jibril membawa Doa Nur Nubuwah seraya
berkata :" Aku di utus Allah SWT membawa Doa Nur Nubuwah ini untuk
diserahkan kepadamu"
Apabila dibaca :
Setelah Shalat 5 waktu insya allah akan terkabul semua hajtnya.
Jika dibaca ketika matahari akan terbenam maka Allah akan memberikan
ampunan akan segala dosanya.
Jika kamu mempunyai musush, maka bacakanlah doa ini, maka musuh akan
berubah jadi sayang.
Kemudian Rasullah saw, bersabda:"doa ini akan lebih berfaedah jika di baca,
apabila tidak bisa membaca atau tidak hafal, tulisannya ditaruh di rumah,
insya allah akan mendapat penjagaan dari Allah dan selamat dari sihir,
santet dan guna-guna.
Apabila tulisannya diletakkan pada tanaman, insya allah bakal selamat dari
hama.
Bila diletakkan pada tempat yang angker/menakutkan, atau pada tempat-tempat
yang ditempati jin dan segala maccam makhluk halus maka akan
bubar.
Apabila dibaca tiap hari maka selamat dari siksa neraka, selamat dunia
akhirat, dan selamat dari godaan syetan.
Apabila dibaca pada malam jumat sebanyak 50 kali, insya allah terhindar
dari kufur, bid'ah dan dijauhkan dari pekerjaan jelek.
Apabila ingin melihat barang-barng yang indah dalam mimpi, maka bacalah
pada malam sabtu 100 kali.
Jika dalam pelayaran dan tidak membawa air tawar, maka bacalah doa ini pada
air laut, dan tipukan. Insya Allah air lau akan menjadi tawar dengan izin
Allah.
Apabila dibaca pada malam sabtu maka akan awet muda
Jika dibaca pada setiap malam Senin akan diberikan keselamatan
Jka dibaca pada malam Selasa, maka akan jadi kuat.
Jika dibaca pada malam rabu, giginya akan kuat.
Apabila dibaca pada malam Kamis, akan menjadi keliahatan bagus wajahnya,
cantik/tampan.
Jika dibacakan pada binatang galak/buas akan menjadi jinak.
Jika dibaca pada tengah malam, malaikat akan turun dan memintakan ampun
untuk orang yang membacanya.

Pengabdian Kita Kepada Allah Swt

Perlu kita sadari bahwa dunia yang sekarang kita tempati ini, tempat dimana kita hidup dan mati, dunia tempat kita mencari rezeki, namun juga perlu kita ingat bahwa kehidupan dunia hanya sementara, ada masanya akan berakhir. Lalu apa yang telah kita berikan nanti kepada Allah, dimana Allah akan menagih janji yang telah kita ucapkan ketika di alam kandungan dan apa yang telah kita perbuat untuk Allah ketika hidup di dunia.

Orang yang cinta kepada dunia adalah orang yang telah menutup dirinya dari pandangan Allah, sehingga ia tersesat dan terjerumus ke jurang pemisah antara dirinya dengan Allah swt. Kita diciptakan oleh Allah dan di hidupkannya kita di alam dunia ini hanyalah untuk mengabdi kepada Allah. Dan hidup didunia ini hanyalah merupakan sekedar ujian, agar dapat diketahui siapa diantara kita termasuk orang-orang yang beriman, meyakini Allah sepenuh hati, seorang mukmin yang benar-benar mencintai Allah dan bukan mencintai Allah hanya sekedar untuk mendapat kesenangan dunia. Disinilah Allah akan memilih dan memilah serta memisahkan antara orang-orang yang sempurna imannya, antara orang yang menipu Allah dengan pengabdiannya, orang-orang yang betul-betul mencintai Allah bukan mencintai Allah untuk kehidupan dunia, dan orang-orang yang cinta dunia. Ingat harta bagi orang-orang mukmin adalah ujian.

Dan disini juga Allah swt. Akan membedakan antara manusia yang bukan dikendalikan oleh Allah, yaitu manusia yang telah diperbudak oleh dunia sehingga tali kendalinya telah terputus dari Allah. Dan manusia yang ikhlas, taat dalam pengabdiaannya, yaitu manusia yang didalam hatinya tertaut dan selalu memandang wajah Allah, sehingga ia berusaha memperkuat tali kendali itu agar kokoh dan tidak terputus dari rahmat Allah. Manusia seperti inilah yang akan mendapatkan keselamatan serta pujian dari Allah swt.

Orang-orang yang bertakwa akan menjadikan dunia ini sebagai jalan untuk mengabdi kepada Allah dan mengumpulkan bekal untuk perjalanan yang lebih jauh lagi, yaitu negeri akhirat, negeri yang abadi, negeri yang didalamnya terdapat kehidupan yang lebih baik dan kekal selama-lamanya. Tetapi bagi orang yang cinta kepada dunia akan menjadikan dunia sebagai tempat meraup dan mengumpulkan harta dunia, sehingga ia melupakan kehidupan akhirat dan lupa mengumpulkan bekal untuk kampung halamannya, yaitu surga. Sehingga ia mati dalam keadaan hina dan dalam perjalanan ke negeri akhirat ia lapar, haus karena tidak ada bekal yang dibawah ketika ia mati. Kemudian ia akan tersesat dalam perjalanannya, bukan kampungan halamannya yang ia tuju melainkan kampungnya para syetan dan orang-orang yang ingkar (kafir) kepada Allah, yaitu Neraka Jahannam.

Orang-orang mukmin yang bertakwa kepada Allah, ketika diberi kenikmatan dunia atau ujian , ia tetap bahkan bertambah taat pengabdiannya, tetapi sebaliknya orang mukmin yang tidak bertakwa kepada Allah, ketika ia mendapatkan ujian dari Allah, seperti kekurangan harta. Imannya akan turun karena didasari oleh keadaan. Jika mendapat nikmat terkadang ia lalai dan jika diberi ujian ia mengeluh dan putus asa dan yang lebih parahnya lagi ia selalu berburuk sangka kepada Allah atas keadaan yang ia terima.

Sesungguhnya Allah yang menjadikan hidup dan mati, dan sesungguhnya ketika Dia menguji hambanya dari kekurangan hanyalah sekedar untuk menunjukkan siapa diantara hamba-Nya yang lebih baik amalnya dan dunia ini adalah sebagai perhiasan dan merupakan ujian dari Allah swt. Siapa diantara hamban-Nya yang lebih baik pengabdiannya kepada Allah Swt.

Allah swt. berfirman dalam hadis qudsi :"Wahai dunia ! Berkhidmatlah kepada orang yang berkhidmat kepada-Ku, dan perbudaklah orang yang mengabdi kepadamu". (HR. Al-Qudha'i sumber dari Ibnu Mas'ud ra).

Ciri-ciri Wanita Sholehah

Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah Subhanahuwata’ala

Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

Berikut ini antara lain perincian dari dua syarat di atas:

1. Taat kepada Allah dan RasulNya

Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga
 

Karakter Umat Islam: Terbaik dan ‘Moderat’

UMAT Islam adalah khoiru ummah, umat terbaik yang menjadi teladan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan ini dengan benar. Mereka beriman kepada Allah SWT. Keimanannya ditunjukkan antara lain dengan perilaku senantiasa berbuat baik dan mengajak orang lain dalam kebaikan, serta menghindari kemunkaran dan mencegah adanya kejahatan.

“Kalian (umat Islam) adalah umat yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, dan beriman kepada Allah�” (Q.S. 3:110).


Dengan keimanan kepada Allah SWT itu, umat Islam merupakan umat yang paling tinggi derajatnya. Allah SWT menegaskan, umat Islam adalah umat terbaik atau paling tinggi derajatnya di antara umat-umat lain. Hal itu karena umat Islam memiliki akidah, syariah, dan norma-norma yang sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia, yakni akidah, syariah, dan norma-norma Islam yang diturunkan oleh Sang Mahapencipta dan Maha Pengatur Semesta Alam, yakni Allah SWT.

“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang beriman” (Q.S. 3:139).

Kewajiban utama sebagai umat terbaik, selain beriman kepada Allah SWT, adalah melaksanakan ‘amar ma’ruf nahyi munkar, yakni mengajak manusia lain kepada kebaikan (ma’rufat) dan mencegah kemunkaran (munkarat). Jika tugas tersebut tidak dilaksanakan, maka akibatnya adalah sebagaimana disabdakan Nabi Saw, yang artinya:

“Demi Allah, hendaklah kamu beramat ma’ruf nahyi munkar atau Allah akan menurunkan adzab kepadamu, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Allah tidak akan mengabulkan doamu” (Q.S. Tirmidzi).

Tugas ‘amar ma’ruf nahyi munkar ini diberikan kepada umat Islam, karena tujuan utama syariat Islam itu sendiri adalah membangun kehidupan manusia atas dasar ma’rufat dan membersihkannya dari munkarat. Ma’rufat adalah kebaikan, yakni nama untuk segala kebajikan atau sifat-sifat baik yang sepanjang masa telah diterima sebagai baik oleh hati nurani manusia. Munkarat sebaliknya, yaitu segala dosa dan kejahatan yang sepanjang masa telah dikutuk oleh watak manusia sebagai jahat.

Dalam Islam, ma’rufat adalah hal-hal yang wajib, sunat, dan mubah dilakukan oleh umat Islam. Sedangkan munkarat adalah hal-hal yang haram dan makruh dilakukan. Ma’rufat wajib ditegakkan, sekaligus meruntuhkan munkarat.


Umat Pertengahan

“Demikianlah Kami jadikan kamu umat pertengahan, supaya kami menjadi saksi atas manusia” (Q.S. 2:143);

Umat Islam juga berkarajter Umat Pertengahan, maksudnya adalah kelompok manusia yang senantiasa bersikap moderat atau mengambil jalan tengah, yaitu sikap adil dan lurus, yang akan menjadi saksi atas setiap kecenderungan manusia, ke kanan atau ke kiri, dari garis tengah yang lurus. (Dr. Yusuf Qordhowi, 1995).

Mengambil jalan tengah dapat dimaknai pula sebagai selalu bersikap proporsional (i’tidal), tidak berlebih-lebihan (israf), tidak kelewat batas (ghuluw), tidak sok pintar atau sok konsekuen dan bertele-tele (tanathu’), dan tidak mempersulit diri (tasydid). Dengan demikian, sebagai umat pertengahan, umat Islam tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, termasuk ibadah (misalnya sampai meninggalkan kehidupan duniawi) dan dalam peperangan sekalipun (Q.S. 2:190); tidak membesar-besarkan masalah kecil; mendahulukan yang wajib atau lebih penting ketimbang yang sunah atau kurang penting; berbicara seperlunya alias tidka bertele-tele; tidak terlalu panjang membaca ayat-ayat dalam mengimami shalat berjamaah.

“Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Q.S. Al-A’raf:31).

“Dan orang-orang yang jika membelanjakan harta mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir dan pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian” (Q.S. Al-Furqon:67).

Rasulullah Saw bersabda, yang artinya,

“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya” (H.R. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).

Sebagai umat pertengahan, umat Islam tidak melakukan hal-hal ekstrem. Syekh Yusuf Qordhowi mengkategorikan hal-hal berikut sebagai tanda-tanda ekstremitas.
Fanatik terhadap suatu pendapat dan tidak mengakui pendapat-pendapat lain.Mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan Allah SWT. Misalnya, memaksa orang lain mengerjakan hal-hal sunah dengan menganggapnya seolah-olah wajib, atau mengerjakan sesuatu yang lebih berat/sulit daripada yang ringan/mudah. Padahal, sejalan dengan firman Allah SWT yang menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran (Q.S. 2:185).Memperberat yang tidak pada tempatnya. Misalnya, memasalahkan pakaian ala Barat dan mengharuskan memakai pakaian ala Arab, atau memasalahkan penggunaan masjid untuk memutar film tentang sejarah dan iptek.Sikap kasar dan keras dalam berdakwah. Padahal, dakwah harus dilakukan dengan bijak, pelajaran yang baik, serta perdebatan atau dialog yang lebih baik (Q.S. 16:25). Rasulullah Saw sendiri adalah orang yang penyayang, lemah-lembut, dan tidak berperangai jahat atau kasar hati (Q.S. 9:128, 3:159). Bahkan, Allah SWT pun memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk mendakwahi Fir’aun dengan perkataan yang lemah-lembut (Q.S. 20:43-44). Sikap tegas dan keras tidak diperkenankan Islam kecuali dalam dua tempat, yakni di medan perang (Q.S. 9:123) dan dalam rangka pelaksanaan sanksi hukum (Q.S. 24:2).Buruk sangka terhadap manusia. Yakni memandang orang lain dengan “kacamata hitam” atau negative thinking, seraya menyembunyikan kebaikan mereka dan membesar-besarkan keburukan mereka. Menuduh juga termasuk sikap ekstrem, demikian juga mengorek-ngorek aib dan mencari-cari kesalahan orang lain. Padahal, Allah SWT memerintahkan umat Islam untik menghindari kebanyak buruk sangka (Q.S. 49:12).Terjerumus kepada jurang pengkafiran. Ini puncak (klimaks) sikap ekstrem karan mengkafirkan orang lain berarti menggugurkan kerhormatannya, menghalalkan jiwa dan hartanya, serta mengabaikan haknya untuk tidak diganggu dan diperlakukan secara adil. Karena itulah, Rasulullah Saw memperingatkan, “Barangsiapa berkata kepada saudaranya (sesama Muslim) ‘Hai Kafir!’, maka berlakulah perkataan itu pada salah seorang dari keduanya”. Wallahu a’lam. (ASMR).*
  penulis :ASM. Romli at warnaislam.com

Dampak Fatal Kecanduan Internet!

Mungkin kita akan bergurau ketika membicarakan masalah ini, tetapi kebanyakan orang tidak menganggap kebiasaan meng-update status di Twitter atau Facebook sebagai kecanduan yang nyata. Menurut statistik Facebook, rata-rata penggunanya menghabiskan waktu lebih dari 55 menit per hari. Sementara pengguna Twitter mengirimkan rata-rata 27.3 juta posting per hari, totalnya 8 miliar posting sejak awal situs diluncurkan pada 2007.
Selain itu waktu yang dihabiskan di online game juga tidak sedikit. World of Warcraft mengaku mempunyai 11 juta anggota, jumlah itu terus bertambah. Jelaslah bahwa banyak sekali kehidupan moderen dihabiskan di depan layar komputer.
Internet memang memperkaya hidup kita dalam banyak hal. Teknologi ini memungkinkan pengguna mendapatkan banyak informasi, hiburan, dan mempererat hubungan dengan kerabat dan teman dengan cara, yang sebelumnya tidak mungkin. Tetapi kapan obsesi kita akan web dan video game menjadi kecanduan yang nyata, dan seberapa bahayakah hal tersebut?
BBC baru-baru  saja memberitakan kisah seorang pria berusia 28 tahun yang jatuh pingsan dan meninggal setelah bermain sesi game marathon selama 50 jam. Menurut polisi, lelaki ini hanya tidur dan makan sedikit saja, dia menfokuskan hidupnya ke dalam game. Asumsi penyebab kematian adalah gagal jantung karena sangat kelelahan.
Di Amerika, klasifikasi obsesi video game dan komputer sebagai kecanduan belum dipublikasi meluas. Selain itu perawatan untuk masalah ini juga tidak mendapat perhatian.
Pada 2007, ada gerakan untuk memasukkan ketagihan bermain game dan Internet ke dalam Diagnostic and Stastical Manual of Mental Disorders (DSM) dari American Psychiatric Association (APA). Kemudian ditolak karena para ahli beranggapan tanpa penelitian lebih lanjut, masalah tersebut belum bisa diputuskan.
Industri game online juga tidak bersedia mengakui bahwa video game yang sangat dinamis ini tergolong kecanduan. Green Pixels, sebuah situs yang menyediakan informasi game online pernah menyajikan artikel awal tahun ini dengan judul, “Game Addiction: Real Threat or Media Hype?” Mereka menulis bahwa menurut Presiden Entertainment Consumers Association, Hal Halpin, membandingkan video game dengan obat adalah “propaganda media yang bodoh dan tidak berdasar. Masalah argumen tersebut adalah hubungannya dengan hipotesa yang salah yaitu: game, seperti musik dan film, dikonsumsi atau dimakan dengan cara yang sama seperti alkohol, rokok dan narkotika.”
Di beberapa negara, kecanduan komputer sudah menjadi masalah yang nyata. Contohnya, China sudah tergolong negara pertama yang mengidentifikasi dan menawarkan perawatan untuk masalah kecanduan internet dan komputer.
China mempunyai jumlah pengguna internet terbesar di dunia (hampir 300 juta), tetapi mereka juga mempunyai pusat perawatan kecanduan internet yang paling baik. Bergaya militer, banyak dari fasilitas itu ditemukan di dekat basis militer.
Salah satu pusat perawatan ini berada diluar Beijing, dijalankan oleh ahli psikologi China Tai Ran, bertujuan untuk merawat kecanduan yang diakibatkan oleh nonsubstansi, termasuk kerja, belanja, dan internet. Fasilitas ini sering menggunakan perawatan agresif untuk mematahkan kecanduan seseorang.
Sementara APA masih berencana mengidentifikasi kecanduan computer. Banyak ahli psikiatri profesional di AS telah mengamati bahwa kebiasaan obsesif terhadap internet dan game tidak berbeda dengan bentuk kecanduan lainnya.
Bagi orang tua yang khawatir terhadap kemungkinan kecanduan anak-anak Anda akan video game, www.video-game-addiction.org memberikan informasi tentang cara mengenali masalahnya dan metode untuk merawatnya.
Dalam situs itu dikatakan, “Tentu saja semua pemain game bukan kecanduan, banyak remaja bisa bermain video game selama beberapa jam seminggu, bisa menyeimbangkan dengan baik aktivitas sekolah, mendapat nilai cukup baik, bergaul dengan teman dan kewajiban keluarga. Tetapi untuk sebagian remaja, game telah  menjadi keinginan yang tidak terkontrol. Studi memperkirakan 10 hingga 15 persen pemain game menunjukkan tanda-tanda yang cocok dengan deskripsi WHO sebagai kecanduan. Seperti berjudi dan kelakukan obsesif lainnya, remaja bisa menjadi begitu terikat di dalam fantasi bermain sehingga mengabaikan keluarga, teman, pekerjaan dan sekolah.”
Courtesy : Hidayatullah.com

Hakekat Tarekat dan Tasawwuf



Tarekat dan Tasawwuf itu bukan sesuatu yang diada-adakan di luar Islam, tetapi merupakan usaha pelaksanaan syariat Islam yang sah. Syariat itu tidak akan sempurna jika tidak dilakukan melalui jalan thuruq atau tarekat yang ditunjukkan. Bukankah di dalam Al Qur'an, Allah telah berfirman :
"Jika mereka itu berjalan di atas jalan yang benar (bertarekat), niscaya kami akan curahkan kepadanya titisan air yang berfaedah bagi kehidupannya, dan supaya kami menguji tentang hal yang demikian. Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Allah, niscaya mereka dimasukkan ke dalam jurang siksaan yang pedih." (QS. Jin : 16-17)

Dalam ajaran tasawwuf diterangkan bahwa syariat itu hanya aturan belaka dan hanya mengatur bagian zohir dalam beribadah. Tarekatlah yang merupakan perbuatan untuk melaksanakan. Apabila syariat dan tarekat ini sudah dapat dikuasai, maka lahirlah hakekat yang tidak lain dari pada perbaikan keadaan atau ahwal, yaitu untuk mendapatkan derajat taqwa, sedangkan tujuan terakhir adalah makrifat yaitu mengenal, rindu, dan mencintai Allah dengan sebaik-baiknya.

Sekarang ini banyak umat Islam yang hanya mempelajari Islam sebatas hal-hal yang lahiriyah (berkenaan dengan Ilmu Fiqih atau syariat) saja dan tidak disertai dengan mempelajar serta memahami ilmu tasawwuf ( pelaksanaan dan pengendalian nafsu), bahkan banyak umat Islam dari kalangan ahli Syariat beranggapan bahwa sufi, tarekat dan tasawwuf adalah bid'ah dan ajaran tasawwuf adalah sesat, sehingga mereka memproklamirkan, bahwa mereka yang benar. Padahal jika kita tilik dan kita pahami, bahwa Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk ukhuwah Islamiyah, ukhwah insaniyah, dan ukhwah fathoniyah. Jika umat Islam sudah mengamalkan tarekat dengan baik atas bimbingan guru, niscaya bumi ini akan aman, damai, dan sejahtera.

Akhir-akhir ini banyak kaum terpelajar dan orang-orang salafy ( kaum syariat) mencemoohkan tarekat, sebagaimana mereka mencemooh tasawwuf pada umumnya, seakan-akan mereka mengatakan dan menentang keras, bahwa tasawwuf adalah sesat, orang-orang sufi telah melakukan syirik akbar dan seakan-akan itu adalah pekerjaan yang dibuat-buat dan sia-sia dalam Islam, lantaran mereka hanya membaca buku tanpa memahami dan belajar apa itu ilmu tasawwuf dalam hakekatnya. Maka dengan keadaan yang demikian itu mereka perlu mengenal tarekat dan tasawwuf lebih dekat.

Sumber kekuatan Islam itu terletak tersembunyi dalam lubuk Islam dan menjadi satu dengan urat nadinya, dan urat nadi Islam itu adalah tasawwuf dan ajaran sufi dan dalam berbagai bentuk dan corak dalam tarekat, bahwa Al Qur'an dan Sunnah nabi itu merupakan syariat, baru bermanfaat jika dilaksanakan dibawah bimbingan guru mursyid yang bijaksana dalam tarekat dalam tarekat, karena kedua bagian ini tidak dapat dipisah-pisahkan.

Siapa guru mursyid itu, yaitu seorang yang tidak hubbud dunya dan bahkan guru mursyid itu tidak pula mencintai pekerjaannya, namun mengharap cintanya Allah.

Sebagaimana Rasulullah Saw. berdo'a kepada Allah untuk mengharap cinta, walaupun sesungguhnya beliau seorang yang maksum dan tentu telah dicintai oleh Allah Swt.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarkan kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai dari pada diriku dan keluargaku serta air dingin." (HR. Tirmidzi)

Demikianlah semoga kita menjadi hamba yang betul-betul mengenal Tuhannya, cinta kepada-Nya dan mendapat cinta dari-Nya.

Alhamdulillahi robbil 'aalamiin
Segala puji hanya bagi Allah, Robb alam semesta.

Dua Waktu Tidur Yang Makruh Dalam ISLAM (sebaiknya jangan tidur di waktu-waktu ini)

Tidur menjadi sesuatu yang vital dalam kehidupan kita. Karena dengan
tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang capek, urat-urat yang
mengerut, dan otot-otot yang lelah dipakai beraktivitas seharian, bisa
meremaja lagi dengan melakukan aktifitas yang namanya tidur.
Dalam Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu juga dengan
tidur, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam Al-Quran, Allah
SWT pun menyuruh kita untuk tidur.
Namun tidak selamanya tidur itu baik, dalam waktu 24 jam ternyata ada dua
waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan.
1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh
Dari Sakhr bin Wadi'ah Al-Ghamidi radliyallaahu 'anhu bahwasannya Nabi
shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :
Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya (HR. Abu dawud 3/517,
Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan
sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya
menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata :
"Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur
antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah
waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan
agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih,
sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak
toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit.
Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan
waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya
hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian
saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu
seperti tidurnya orang yang terpaksa" (Madaarijus-Saalikiin 1/459).
2. Tidur Sebelum Shalat Isya'
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu 'anhu : "Bahwasannya Rasulullah
shallallaahu 'alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya' dan
mengobrol setelahnya" (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat
isya'. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : "Mayoritas ahli
ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya' dan mengobrol
setelahnya. Dan sebagian ulama' lainnya memberi keringanan dalam masalah
ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : "Kebanyakan hadits-hadits Nabi
melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya' khusus
di bulan Ramadlan saja."
Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : Di antara para
ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang
akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa
tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat,
karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran
terlewatnya waktu shalat.

Artikel by : http://miftahur.com

Kisah Nabi Khidir as

Dari beberapa riwayat ada beberapa pendapat tentang asal usul Nabi Khidir as, diantara riwayat tersebut adalah :

» Dari Asabath Ibnu Asakir mengatakan bahwa As-Sayyidi berkata: Dia (Khidir) adalah salah seorang putra raja, dia adalah pemuda yang taat beribadah kepada Allah Swt. Pada suatu saat dia melarikan diri dari istana, karena tidak mau dikawinkan oleh orang tuanya dengan seorang gadis pilihan orang tuanya itu dan setelah itu Khidir tidak pernah ditemukan lagi.

» Ditulis dalam kitab Al-Ifrad oleh Dariqutni dan Ibnu Asakir diriwayatkan oleh Ibnu Abbas : Khidir adalah salah seorang anak cucu Adam yang taat beribadah kepada Allah Swt. dan ditangguhkan ajalnya.

» Ditulis dalam Fathul Bari Juz VI, Al-Bidayah dan Nihayah dan Ruhul Ma'ni Juz XV : Ibnu Khidir berasal dari Romawi dan orang tuanya berasal dari Persia.

» Kata Al-Alussi : Aku tidak membenarkan semua sumber yang menyatakan tentang riwayat asal usul Khidir, tetapi An-Nawawi menyebutkan bahwa Khidir adalah salah seorang putra raja.

Menurut sebagian riwayat mengatakan bahwa Nabi Khidir as adalah sebuah nama julukan yang diberikan kepada hamba Allah yang saleh, sedangkan nama Khidir yang dikisahkan dalam Al-Qur'an ada yang memanggilnya Khadir, Al-Khadir atau Al-Khidir. Ada beberapa riwayat yang mengatakan tentang beberapa kelebihan yang dimiliki oleh hamba Allah yang saleh dan beribadah sehingga hamba itu dipanggil dengan nama "Khidir". Diantara riwayat tersebut adalah :

1. Dari Ibnu Asakir dan para sahabatnya menyatakan dalam suatu riwayatnya: Bahwa hamba Allah itu mendapat gelar "Khidir", karena adanya perubahan warna kehijauan bila dia shalat disuatu tempat dan warna itu dapat menyinari tempat sekitarnya.

2. Dari salah seorang sahabat Nabi Saw. yang bernama Ikrimah meriwayatkan : Dia di gelari Khidir, karena bila dia duduk disuatu tempat maka cahaya itu menyinari tempat sekitar itu dengan warna kehijauan.

3. Dari As-Sayyid berkata: Apabila Khidir berdiri disuatu tempat (tanah lapang) yang gersang, maka tempat dimana kakinxa berpijak akan ditumbuhi rumput yang masih segar berwarna hijat tinggi menutupi kedua kakinya.

4. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah Saw. bersabda : Jika Khidir duduk diatas tumpukan jerami yang sudah kering, maka jerami tersebut akan berubah hijau kembali.

Maksud Bacaan Dalam Solat



Doa-doa dalam solat dan dalam siri-siri khutbah di masjid biasanya disebut dalam bahasa Arab.
Walau pun aku telah belajar bahasa Arab selama 3 tahun, amat sedikit yang aku fahami tentang maksud-maksud doa di dalam bahasa Arab. Sungguhlah bahasa Arab itu bukan mudah dipelajari kerana ianya begitu berseni, tambahan pula ayat-ayat al-Quran dan doa yang mempunyai 'perasaan tertentu' apabila dibaca dengan 'mad dan idram' yang betul.

Persoalannya, adakah kita faham maksud doa-doa yang dibacakan? Sekiranya doa-doa berbahasa Arab yang dibaca imam selepas solat dan maksud doa-doa yang dibaca khatib dan segala doa yang kita lafaz dan 'amin' kan difahami maksudnya, alangkah baiknya! Alangkah khusyuknya kita semasa berdoa!

Hari ini aku terima sepucuk e-mail yang datangnya dari seorang hamba Allah. Rasanya elok di manfaatkan di entri ini untuk pemahaman bersama. Begini bunyinya:


"Sesuatu yg menarik utk dikongsikan. Kebenaran artikel tentang asal solat memang betul sebab aku sendiri dengar dr guru aku Ustaz Qassim Ahmad dr Tangkak, Johor melalui kuliah mingguan dia di Balai Islam Tangkak (thn 2001 ke 2003 kalau x silap aku). Kitab rujukan kitab lama tulisan Jawi bertajuk Minati Musholi bunyi lebih kurang mcm tu. Salah silap dr aku semata mata."
-Pengirim e-mail.

ASAL USUL SOLAT

SUBUH:

Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Subuh ialah Nabi Adam a.s., iaitu tatkala baginda keluar dari syurga lalu dihantar ke bumi.. Perkara pertama yang dilihatnya ialah kegelapan dan baginda berasa takut yang amat sangat. Apabila fajar Subuh telah keluar Nabi Adam a.s. pun bersembahyang dua rakaat.

Rakaat pertama :- Bersyukur baginda kerana terlepas dari kegelapan malam.
Rakaat kedua:- Bersyukur baginda kerana siang telah menjelma.

ZOHOR:

Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Zohor ialah Nabi Ibrahim a.s.,iaitu tatkala Allah s.w.t. telah memerintahkan padanya agar menyembelih anaknya Nabi Ismail a.s. Sedang seruan itu datangnya pada waktu tergelincir matahari, lalu sujudlah Nabi Ibrahim empat rakaat..

Rakaat pertama :- Bersyukur bagi penebusan .
Rakaat kedua :- Bersyukur kerana dibukakan dukacitanya dan juga anaknya .
Rakaat ketiga :- Bersyukur dan bermohon akan keredhaan Allah.
Rakaat keempat :- Bersyukur kerana korbannya digantikan dengan tebusan kibas.

ASAR:

Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Asar ialah Nabi Yunus a.s.,tatkala baginda dikeluarkan oleh Allah dari perut ikan nun. Ikan nun telah memuntahkan Nabi Yunus di tepi pantai sedang ketika itu telah masuk waktu Asar. Maka bersyukurlah Nabi Yunus lalu bersembahyang empat rakaat kerana baginda telah diselamatkan oleh Allah daripada 4 kegelapan iaitu:

Rakaat pertama :- Kelam dengan kesalahan.
Rakaat kedua :- Kelam dengan air laut .
Rakaat ketiga :- Kelam dengan malam.
Rakaat keempat :- Kelam dengan perut ikan Nun .

MAGHRIB:

Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Maghrib ialah Nabi Isa a.s.,tatkala baginda dikeluarkan oleh Allah dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah terbenamnya matahari. Bersyukurlah Nabi Isa lalu bersembahyang tiga rakaat kerana diselamatkan dari kejahilan tersebut, iaitu:

Rakaat pertama :- Untuk menafikan ketuhanan selain daripada Allah yang Maha Esa.
Rakaat kedua :- Untuk menafikan tuduhan dan juga tohmahan ke atas ibunya Siti Mariam yang telah dituduh melakukan perbuatan sumbang.
Rakaat ketiga :- Untuk meyakinkan kaumnya bahawa Tuhan itu hanya satu iaitu Allah jua, tiada dua atau tiga.

ISYAK:

Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Isyak ialah Nabi Musa a.s. Pada ketika itu Nabi Musa telah tersesat mencari jalan keluar dari negeri Madyan, sedang dalam dadanya penuh dengan perasaan dukacita. Allah lalu menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu Isyak yang akhir.Lalu sembahyanglah Nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur.

Rakaat pertama :- Dukacita terhadap isterinya.
Rakaat kedua :- Dukacita terhadap saudaranya Nabi Harun.
Rakaat ketiga :- Dukacita terhadap Firaun..
Rakaat keempat :- Dukacita terhadap anak Firaun .


"Terbitkan makna dalam kita mengerjakan solat semoga dengan memahami bacaan akan membuat kita lebih khusuk dalam solat."

(Takbiratulihram)
Allah Maha Besar.

(Doa Iftitah)
Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya.
Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.
Aku hadapkan wajahku bagi Tuhan yang mencipta langit dan bumi, dengan suasana lurus dan berserah diri dan aku bukan dari golongan orang musyrik.
Sesungguhnya solatku, Ibadatku, hidupku, matiku adalah untuk Allah Tuhan sekelian alam.
Tidak ada sekutu bagiNya dan kepadaku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagiNya dan aku dari golongan orang Islam.

(Al-Fatihah)
Dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Mengasihani.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Yang maha pemurah lagi maha mengasihani.
Yang menguasai hari pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkau kami mohon
pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, iaitu jalan orang-orang yang Engkau kurniakan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan jalan mereka yang sesat.

(Bacaan ketika rukuk)
Maha Suci TuhanKu Yang Maha Mulia dan dengan segala puji-pujiannya.

(Bacaan ketika bangun dari rukuk)
Allah mendengar pujian orang yang memujinya.

(Bacaan ketika iktidal)
Wahai Tuhan kami, bagi Engkaulah segala pujian.

(Bacaan ketika sujud)
Maha suci TuhanKu yang Maha Tinggi dan dengan segala puji-pujiannya.

(Bacaan ketika duduk di antara dua sujud)
Ya Allah, ampunilah daku, Rahmatilah daku, kayakan daku, angkatlah darjatku, rezekikan daku,
berilah aku hidayah, sihatkanlah daku dan maafkanlah akan daku..

(Bacaan ketika Tahiyat Awal)
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah.
Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya.
Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh.
Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad.

(Bacaan ketika Tahiyat Akhir)
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah.
Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya.
Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh.
Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah.
Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya.
Sebagaimana Engkau selawatkan ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim.
Berkatilah ke atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim di dalam alam ini.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.

(Doa Qunut)
Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tunjuki.
Sejahterakanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau sejahterakan.
Pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin.
Berkatilah hendaknya untukku apa-pa yang telah Engkau berikan padaku.
Jauhkanlah aku daripada segala kejahatan yang telah Engkau tetapkan.
Sesungguhnya hanya Engkau sahajalah yang menetapkan, dan tidak sesiapapun
yang berkuasa menetapkan sesuatu selain daripada Engkau.
Sesungguhnya tidak terhina orang yang memperolehi pimpinanMu.
Dan tidak mulia orang-orang yang Engkau musuhi.
Telah memberi berkat Engkau, ya Tuhan kami dan maha tinggi Engkau.
Hanya untuk Engkau sahajalah segala macam puji terhadap apa-apa yang telah
Engkau tetapkan.
Dan aku minta ampun dan bertaubat kepada Engkau.
Dan Allah rahmatilah Muhammad, Nabi yang ummi dan sejahtera keatas
keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

wallahu aklam.
Sekian.

Cara Rasulullah SAW Bertetangga

Banyak diantara kita yang mungkin meremehkan adab bertetangga. Kita tidak menyadari bahwa Islam sangat memperhatikan masalah tersebut. Berikut ada cara-cara yang diajarkan Rasulullah SAW dalam bersikap kepada tetangga:
1.     Tidak menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan
2.     Berbuat baik kepadanya
3.     Membantunya jika ia meminta bantuan
4.     Menjenguknya jika ia sakit
5.     Mengucapkan selamat kepadanya jika ia bahagia
6.     Menghiburnya jika ia mendapat musibah
7.     Memulai ucapan salam untuknya
8.     Berkata kepadanya dengan lemah lembut
9.     Santun ketika berbicara dengannya
10.                        Membimbingnya kepada apa yang di dalamnya terdapat kebaikan agama dan dunianya
11.                        Melindungi area tanahnya
12.                        Memaafkan kesalahannya
13.                        Tidak mengintip auratnya
14.                        Tidak menyusahkannya dengan bangunan rumah atau jalannya
15.                        Tidak menyakiti dengan air yang mengenainya, atau kotoran yang dibuang di depan rumahnya
16.                        Bersikap dermawan dengan memberikan kebaikan kepadanya
1.     Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Jibril tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku beranggapan bahwa ia akan mewarisi” ( Mutafaq Alaih) Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah memuliakan tetangganya.”(Mutafaq Alaih)”"
2.     Seorang Muslim diajarkan oleh Syariat Islam yang sempurna ini untuk meyakini dan mengamalkan bahwa tetangga mempunyai hak-hak atas dirinya, dan etika-etika yang harus dijalankan seseorang terhadap tetangga mereka dengan sempurna, berdasarkan dalil-dalail berikut; Firman Allah Ta’ala: “Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat den tetangga yang jauh” (An Nisa’:36)
3.     Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Jibril tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku beranggapan bahwa ia akan mewarisi” ( Mutafaq Alaih) Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah memuliakan tetangganya.”(Mutafaq Alaih)
4.     Sabda-sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut: Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari AKhir, maka janngan menyakiti tetangganya” (Mutafaq Alaih)
5.     Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Demi Allah, tidak beriman. Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , Siapakah orang yang tidak beriman, wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya” (Mutafaq Alaih)
6.     Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wanita tersebut masuk neraka”. Sabda di atas ditujukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada wanita yang konon berpuasa di siang hari dan qiyamul lail di malam hari, namun menyakiti tetangganya.
7.     Itu semua perbuatan baik yang diperintahkan dalam firman Allah Ta’ala, Tetangga dekat dan tetangga yang jauh. (An Nisa:36).
8.     Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsipa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya” (Diriwayatkan Al-Bukhari)
9.     Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Hai wanita-wanita Muslimah, janganlah seorang tetangga meremehkan tetangganya yang lain, kendati hanya dengan ujung kuku kambing” (Diriwayatkan Al Bukhari)
10.                        Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu: “Hai Abu Dzar, jika engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya, kemudia berikan kepada tetanggamu” (Diriwayatkan Al Bukhari)